Psikologi
Industri dan Organisasi – Perkembangan, Teori, Peran dan Penjelasannya
Psikologi industri dan
organisasi merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Psikologi industri
dan organisasi membahas psikologi dalam lingkup organisasi atau aturan kerja.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut psikologi industri dan organisasi.
Inggris menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai Occupational
Psychology. Work and Organisational Psychology merupakan istilah yang digunakan
di Eropa dan di Amerika cabang psikologi ini disebut sebagai Industrial and
Organizational Psychology.
Pengertian Psikologi
Industri dan Organisasi menurut Para Ahli
Blum dan Naylor,
menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai aplikasi dari fakta dan
prinsip psikologi pada masalah dalam konteks bisnis dan indutri.
Guion, menjelaskan
psikologi industri dan organisasi sebagai keilmuan yang mempelajari mengenai
hubungan antara manusia dengan dunia kerja.
A.S Munandar,
mendefinisikan psikologi industri dan organisasi sebagai keilmuan yang
mempelajari tingkah laku dari manusia yang dikaitkan dengan perannya sebagai
tenaga kerja dan konsumen baik secara perorangan atau sebagai kelompok.
Munsterberg,
menyebutkan psikologi industri dan organisasi sebagai keilmuan yang mempelajari
perilaku dari manusia didalam dunia kerja.
Perkembangan Psikologi
Industri
Perkembangan psikologi
industri dan organisasi dapat dibagi menjadi beberapa fase. Fase yang paling
awal adalah masa sebelum perang dunia terjadi. Berikut ini perkembangan psikologi
industri dan organisasi:
Pra Perang Dunia –
Tahun awal (1900 hingga 1916)
Ada empat tokoh penting
pada awal perkembangan psikologi industri dan organisasi, antara lain:
1. Psychology of Advertising
(Walter Dill Scott)
Pada Tahun 1901, Walter
Dill Scott mengemukakan penggunaan psikologi di bidang periklanan. Walter Dill
Scott kemudian menerbitkan buku yang berjudul The Teory of Advertising di tahun
1903 dan The Psychology of Advertising tahun 1908. Buku tersebut dipandang
sebagai buku pertama yang membahas dunia kerja dari aspek psikologi.
Buku pertama Walter
Dill Scott membahas tentang pendapat dalam mempengaruhi orang dan buku kedua
bertujuan mengembangkan efisiensi manusia dengan memanfaatkan taktik seperti
imitasi, kompetensi, loyalitas dan konsentrasi. Tahun 1911, Walter Dill Scott
kembali mempublikasikan buku dengan judul Influence Men in Business and
Increasing Human Efficiency in Business.
2. Scientific
Management (Frederick Taylor)
Scientific Management
dipelopori oleh Frederick Taylor. Scientific management membahas mengenai cara paling
efisien dalam melakukan suatu pekerjaan serta menciptakan alat mekanik yang
sesuai dengan struktur tubuh manusia. Alat mekanik tersebut digunakan untuk
membantu melakukan pekerjaan. Sarjana psikologi bersama dengan sarjana teknik
melakukan eksperimen dalam menciptakan kesesuaian peralatan kerja, lingkungan
fisik, proses kerja dengan berbagai keterbatasan manusia.
3. Industrial
Management Technique (Lilian Moller Gilberth)
Lilian Moller Gilberth
merupakan psikolog wanita yang berkontribusi pada perkembangan awal psikologi
industri dan organisasi. Lilian Moller Gilberth mengemukakan efek dari stres
dan kelelahan pada tenaga kerja. Suaminya, Frank Gilberth adalah pioner dari
teknik industrial manajemen.
4. Psychology and
Industrial Efficiency (Hugo Munsterberg)
Hugo Munsterberg
menerbitkan buku berjudul The Psychology of Industrial efficiency di tahun
1913. Buku karangan Hugo Munsterberg tersebut menjelaskan secara lebih luas
psikologi di industri. Pemikiran Hugo Munsterberg menekankan ada perbedaan karakter
individu dalam organisasi. Hugo juga menekankan perlunya meningkatkan pengaruh
budaya dan sosial pada organisasi.
Perang Dunia 1
(1917-1918)
Pada masa ini para ahli
psikologi yakin bahwa mereka dapat memberikan pelayanan yang bernilai bagi
negara. Dalam masa perang dunia I, ada dua poin penting yang menjadi sejarah
psikologi industri dan organisasi. Dua poin tersebut adalah
1. Robert Yerkes : Army
α dan Army β
Pada masa itu Robert
Yerkes adalah presiden dari American Psychology Association (APA). APA membuat
prosedur untuk penerimaan tentara atau army. Prosedur penerimaan tersebut juga
melihat kesehatan mental dari calon tentara. Ahli psikologi juga menganalisa
motivasi dan moral para prajurit. Army Alpha merupakan seri tes intelijensi
umum yang dikembangkan untuk para tentara dan Army Beta adalah tes khusus bagi
calon tentara yang tidak dapat berbahasa inggris.
2. Walter Dill Scott:
Job Analysis dan Performance Appraisals
Pada masa ini Walter
Dill Scott dan asosiasinya membangun firma konsultasi psikologi yang
mengaplikasikan prosedur job analysis pada U.S Army untuk sektor privat. Walter
Dill Scott melihat perkembangan spesifikasi pekerjaan pada petugas di U.S Army
sebelum memulai firma konsultasinya.
Antara Perang Dunia 1
dan Perang Dunia 2 (1919-1940)
1. Fungsionalisme
Fokus utama aliran
fungsionalisme adalah adaptasi diri manusia pada lingkungan. Banyak riset
psikologi yang muncul karena semangat aliran fungsionalisme ini. Salah satu
badan riset dibangun di Carneigie
Institue oleh Walter Bingham. Badan ini memiliki tujuan untuk memecahkan
masalah menggunakan penelitian psikologi, aktivitas badan ini kemudian berfokus
pada seleksi dan penempatan.
2. Psychological
Corporation (James Cattell)
Konsep Psychological
Corporation ditemukan oleh James Cattell. Tujuan dari psychological corporation
adalah mengembangkan psikologi dan mempromosikan penggunaannya dalam industri.
3. Hawthorne Studies
Hawthorne studies
adalah penelitian yang dimulai pada akhir 1920 di perusahaan Western Electric
dan berfokus pada ketertarikan psikologi industri dan organisasi tentang
bagaimana perilaku kerja dimanifestasikan dalam konteks organisasi. Hasil dari
Hawthorne studies adalah kondisi psikologi dan sosial lingkungan kerja
berpotensi lebih penting dari kondisi fisik lainnya.
Perang Dunia 2 (1941-1945)
Banyak teknik yang
ditemukan dan digunakan secara umum pada masa ini. Assessment center dan tes
kelompok diawali pada masa ini. Tugas yang dikerjakan oleh ahli psikologi
industri dan organisasi pada masa ini adalah melakukan seleksi calon prajurit
dengan didasarkan kemampuan calon prajurit untuk belajar. Tugas ini menimbulkan
tes yang disebut battery test ACGT atau army general calssification test. Tes
tersebut yang menginspirasi tes bakat berbentuk battery test hingga saat ini.
Saat ini dikenal juga situasional test. Situasional test merupakan test untuk
calon intel di kemiliteran. Assessment centre di Indonesia terinspirasi dari
situasional test ini.
Masa ini juga psikologi
mengembangkan engineering psychology. Engineering psychology muncul karena
adanya tugas melakukan seleksi serta pelatihan bagi calon pilot militer.
Psikologi harus menciptakan metode baru untuk melaksanakan tugas tersebut
dengan membuat berbagai instrumen pengukur. Kurt Lewin mendirikan Research
Center for Group Dynamic pada tahun 1945. Research center ini banyak melakukan
penelitian tentang perilaku kelompok.
Pasca Perang Dunia
(1946-1963)
Terjadi ledakan ekonomi
setelah Perang Dunia II yang mendorong masyarakat untuk menempuh pendidikan
tinggi di Amerika. Perguruan tinggi juga semakin banyak menawarkan program
Psikologi Industri dan Organisasi dan berbagai spesialisasinya. Tahun 1950
hingga sekitar 1960 menjadi masa perkembangan psikologi industri dan organisasi
terutama dalam lingkup motivasi kerja.
Pada masa ini Maslow
dan Carl Roger mengemukakan teori motivasi, dimana teori tersebut menjadi dasar
dari human relation movement. Flanagan juga mengajukan critical incident
technique yang berguna dalam memahami pekerjaan. Penerapan psikologi dalam bidang
penjualan juga mulai berkembang dimasa ini, dimana ada penelitian mengenai
perilaku konsumen. Kebiasaan mengambil keputusan pembelian dikaji dan diteliti.
Bidang pelatihan dan pengembangan individu didasarkan pada penerapan prinsip
psikologi mulai dikaji di masa ini.
John Locke mengemukakan
teori motivasi di akhir tahun 1960. Teori John Locke dikenal sebagai goal dari
setting theory. Pada masa ini banyak teori yang muncul seperti Two-factor
theory yang dikemukakan Herzberg, teori kepemimpinan yang dikenal sebagai
contingency models of leadership dikemukakan oleh Fred Fieder dan bureau
organization yang dikemukakan Max Weber.
Katz dan Kahn pada
akhir tahun 1960-an mempublikasikan buku yang berjudul “The Social
Psychological of Organization”. Buku ini merupakan buku klasik psikologi
industri dan organisasi.
Teori Psikologi
Industri dan Organisasi
Secara umum ada tiga
tahap perkembangan teori yang digunakan dalam industri dan organisasi yaitu
teori klasik, teori neoklasik dan teori modern. Berikut ini penjelasannya :
1. Teori Klasik
Teori klasik berkembang
sejak abad ke-19 atau mulai tahun 1800-an. Teori klasik disebut juga sebagai
teori mesin atau teori tradisional. Teori ini menjelaskan organisasi sebagai
lembaga tersentralisasi, petunjuk yang diberikan bersifat mekanistik struktural
tanpa adanya kreatifitas. Dalam teori ini manusia dianggap seperti mesin dimana
dapat dipasang setiap saat dan diganti sesuai dengan perintah pemimpin.
Menurut penganut teori
klasik terdapat empat unsur pokok dari organisasi yaitu disiplin, doktrin,
kekuasaan dan pelayanan. Berdasarkan teori klasik, organisasi didefinisikan
sebagai struktur hubungan, tujuan, kekuasaan, kegiatan, komunikasi, peran serta
faktor lain ketika orang bekerjasama.
Teori klasik berkembang
menjadi tiga aliran, antara lain:
Teori Birokrasi: Teori
birokrasi dalam aliran teori klasik dikembangkan oleh seorang ahli yang bernama
Max Weber.
Manajemen ilmiah:
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Taylor pada tahun 1900.
Teori administrasi:
Teori administrasi dikembangkan oleh Lyndall Urwick dan Henry Fayol. Mooney dan
Reiley juga berkontribusi dalam teori ini.
Baca juga: Psikologi
pendidikan
2. Teori Neoklasik
Aliran yang muncul
setelah teori klasik adalah teori neoklasik. Teori neoklasik disebut dengan
“Teori Hubungan Manusiawi”. Teori neoklasik muncul untuk menyempurnakan teori
klasik dan muncul karena ketidakpuasan terhadap teori klasik. Teori ini
menekankan aspek sosial dan psikologis karyawan yang menjadi individu atau
kelompok kerja. Hugo Munsterberg yang menulis Psychology and Industrial
Efficiency menjadi salah satu tokoh pencetus neoklasik. Teori klasik diawali
dengan percobaan Hawthrone.
Teori neoklasik
menyatakan ada tiga hal yang diperlukan untuk pembagian kerja, antara lain:
Perluasan kerja yang
menjadi kebalikan spesialisasi pekerjaan.
Partisipasti atau
keterlibatan semua orang dalam pengambilan keputusan
Manajemen dari bawah ke
atas akan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan.
3. Teori Modern
Teori modern berkembang
sejak tahun 1950. Teori ini muncul dari ketidakpuasan akan dua teori yang
muncul sebelumnya. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut teori modern
adalah analisa sistem atau teori terbuka. Teori ini merupakan perpaduan dari
teori klasik dan teori neoklasik. Teori modern banyak melibatkan unsur
organisasi bahkan semua unsur organisasi. Menurut teori modern semua unsur
organisasi saling bergantung dan menjadi satu kesatuan. Organisasi adalah
sistem terbuka yang berhubungan dengan lingkungan.
Spesialisasi Psikologi
Industri dan Organisasi
Perkembangan psikologi
industri dan organisasi memunculkan beberapa spesialisasi dari cabang ilmu
psikologi ini, yaitu:
Psikologi Personalia.
Psikologi personalia membahas pengelolaan tenaga kerja yang dimulai dari
perencanaan, penerimaan tenaga kerja, penempatan, pengembangan tenaga kerja,
pemeliharaan hingga keluarnya tenaga kerja dari perusahaan.
Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen mempelajari dinamika perilaku konsumen terkait dengan
pengambilan keputusannya dalam melakukan pembelian. Psikologi konsumen juga
membuat penelitian terkait konsumen serta menyusun strategi untuk menarik minat
konsumen. Perlindungan hak-hak konsumen juga dibahas oleh psikologi konsumen.
Perilaku Organisasi.
Perilaku organisasi membahas mengenai tingkah laku manusia didalam organisasi
baik sebagai individu maupun anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan performa kerja individu dalam organisasi.
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Psikologi industri da organisasi membahas mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja untuk meningkatkan performansi kinerja organisasi.
Analisis Jabatan.
Analisis jabatan mempelajari susunan deskripsi serta spesifikasi jabatan dari
setiap pekerjaan dan setiap posisi di organisasi.
Ergonomi. Ergonomi
membahas mengenai interaksi antara mesin dan manusia di tempat kerja dan
bagaimana menciptakan kenyamanan dan keamanan kerja.
Psikologi Sumber Daya
Manusia. Psikologi sumber daya manusia membahas tentang proses pengembangan manusia
baik secara individu, kelompok atau organisasi.
Peran Psikologi
Industri
Psikologi industri dan
organisasi memiliki peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia
dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi melakukan penilaian dan
penyusunan hal-hal dibawah ini:
1. Rekrutmen dan
Seleksi
Rekrutmen merupakan
suatu upaya untuk mengajak orang yang sesuai kualifikasi untuk melamar suatu
pekerjaan. Kunci keberhasilan rekrutmen ditentukan oleh metode yang digunakan
dan pemenuhan target pelamar. Banyak tantangan dalam proses rekrutmen yang
meliputi jenis pekerjaan, reputasi organisasi, kondisi ekonomi serta urgensi
pemenuhan posisi. Seleksi adalah proses pemilihan pelamar. Proses ini
melibatkan suatu standar tertentu untuk pekerjaan. Individu selanjutkan akan
ditempatkan sesuai kualifikasinya jika telah lolos dari proses seleksi.
2. Sikap Kerja
Psikologi industri dan
organisasi juga membahas mengenai sikap kerja dari tenaga kerja dalam suatu
organisasi. Sikap kerja meliputi:
Kepuasan Kerja.
Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif mengenai organisasi dan
pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap positif individu pada tugas
dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Komitmen. Komitmen
adalah rasa setia dari tenaga kerja terhadap atasan, organisasi atau
pekerjaannya.
Organizational
Citizenship Behavior. Organizational Citizenship Behavior merupakan istilah
yang digunakan untuk menyebutkan kontribusi dari tenaga kerja dimana kontribusi
tersbeut melebihi tugasnya.
Antisocial behavior in
workplace. Antisocial behavior terkait dengan perilaku yang membahayakan baik
bagi organisasi atau bagi rekan kerja yang terjadi dalam setting kerja.
3. Training dan
pengembangan
Psikologi industri dan
organisasi membahas mengenai training dan pengembangan individu dalam setting
kerja. Training merupakan suatu proses dimana individu mendapatkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Penilaian kinerja
Psikologi industri dan
organisasi juga meliputi penilaian kinerja. Penilaian dilakukan untuk melihat
perkembangan kinerja individu dalam periode tertentu, apakah semakin baik atau
semakin buruk. Penilaian kinerja menjadi dasar bagi organisasi untuk melakukan
tindakan tertentu bagi individu.
Ruang Lingkup Psikologi
Industri dan Organisasi
Terdapat beberapa
kajian yang berada dalam ruang lingkup psikologi industri dan Organisasi,
antara lain:
a. Psikologi industri
dan organisasi sebagai ilmu
Psikologi industri dan
organisasi mulai berkembang dan berdiri sendiri sebagai keilmuan setelah perang
dunia II. Pengembangan keilmuan psikologi industri dan organisasi diaplikasikan
dalam industri dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi menggunakan
berbagai pendekatan dan prinsip keilmuan psikologi untuk mengatasi berbagai
masalah ditempat kerja.
b. Psikologi industri
dan organisasi mempelajari perilaku manusia
Psikologi industri dan
organisasi mempelajari tingkah laku manusia dalam setting kerja, baik perilaku
yang dapat diamati maupun perilaku yang tidak dapat diamati. Perilaku yang
dapat diamati contohnya adalah menulis, berbicara, cara jalan, cara duduk dan
sebagainya, sementara yang tidak dapat diamati secara fisik adalah pemikiran,
motivasi, kepuasan dan sebagainya.
c. Perilaku manusia
dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja
Psikologi industri dan
organisasi mempelajari manusia dalam dunia kerja dengan dua peran yaitu sebagai
konsumen dan sebagai tenaga kerja. Psikologi indutri dan organisasi mempelajari
manusia dalam dunia kerja dan interaksinya dengan pekerjaan, organisasi, lingkungan
fisik serta lingkungan psiko-sosial di tempat kerja. Sebagai konsumen individu
menjadi pembeli dan pengguna produk dan jasa organisasi.
d. Perilaku manusia
dipelajari secara perorangan dan kelompok
Organisasi memiliki
unit kerja yang terdiri dari sub bagian yang lebih kecil. Bagian tersebut akan
semakin kecil hingga pada peran masing-masing individu. Psikologi industri dan
organisasi mempelajari bagaimana hubungan dan dampak kelompok terhadap perilaku
individu dan sebaliknya bagaimana individu mempengaruhi kelompok. Psikologi
industri dan organisasi juga membahas mengenai pola, struktur serta jenis
organisasi yang dapat mempengaruhi tenaga kerja.
Obyek Kajian Psikologi
Industri
1. Organisasi
Psikologi industri dan
organisasi adalah pengaplikasian psikologi ditempat kerja maka tidak akan
terlepas dari organisasi. Psikologi Industri dan organisasi membahas mengenai
organisasi mulai dari desain organisasi, teori organisasi, budaya organisasi,
perubahan dan pengembangan organisasi serta perilaku organisasi.
2. Kelompok
Organisasi dapat
berjalan dengan efektif jika ada interaksi antar kelompok kerja. Kelompok dalam
bahasan psikologi industri dan organisasi meliputi proses kelompok, dinamika
kelompok dan komunikasi didalam kelompok.
3. Individu
Individu dalam kajian
psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi,
pengembangan individu, perencanaan karir serta berbagai proses belajar individu
dalam organisasi.
Aspek-aspek Psikologi
Industri dan Organisasi
Psikologi industri dan
organisasi memiliki aspek dibawah ini:
a. Personel
Para ahli psikologi
industri dan organisasi berkaitan dengan praktek personel yang meliputi bidang
seperti analisis pekerjaan, merekrut pelamar, memilih karyawan, menentukan
tingkat gaji, pelatihan karyawan dan mengevaluasi kinerja karyawan. Ahli yang
bekerja di bidang ini memilih alat tes atau membuat alat tes yang baru untuk
digunakan dan rekrutmen dan promosi karyawan.
Profesional dalam
psikologi industri dan organisasi juga menganalisis pekerjaan untuk memperoleh
gambaran lengkap dari setiap pekerjaan karyawan untuk membuat deskripsi
pekerjaan. Para profesional psikologi industri dan organisasi selanjutnya
membangun instrumen penilaian kinerja untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Para
profesional juga menguji berbagai metode untuk mengembangkan karyawan.
b. Organisasi
Psikologi industri dan
organisasi membahas masalah kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi karyawan, komunikasi
organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi dan proses kelompok dalam
sebuah organisasi. Psikolog industri dan organisasi dapat memberikan survei
mengenai sikap karyawan untuk mendapat informasi mengenai pandangan karyawan
terkait kekuatan dan kelemahan organisasi.
c.Faktor Manusia
Psikologi industri dan
organisasi mempelajari mengenai desain tempat kerja, interaksi antara manusia
dan mesin, desain ergonomi dan memperhitungkan masalah kelelahan fisik dan
stres. Dalam hal ini psikologi dapat bekerja dengan insinyur dan profesional
teknis lainnya untuk membangun dan mengembangkan tempat kerja yang lebih aman
dan lebih efisien.
Pendekatan Psikologi
Industri dan Organisasi
Terdapat dua pendekatan
dalam mencapai tujuan psikologi industri dan organisasi. Pendekatan tersebut
adalah industri dan organisasi. Pendekatan industri berfokus pada penentuan
kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan
organisasi kepegawaian.
Industri juga
dimaksudkan pada kompetensi yang dimiliki karyawan dan bagaimana kompetensi
karyawan dapat ditingkatkan melalui training. Pendekatan organisasi menciptakan
struktur organisasi dan budaya yang memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan.
Organisasi juga memberi informasi yang diperlukan karyawan untuk untuk
melakukan pekerjaan mereka. Organisasi juga memberikan situasi kerja yang aman.
Manfaat Psikologi
Industri dan Organisasi
Psikologi industri dan organisasi
memiliki peran positif dan penting bagi organisasi. Psikologi industri dan
organisasi bermanfaat untuk:
Membantu organisasi dan
perusahaan dalam mencapai tujuan
Menjembatani kebutuhan
individu dan kebutuhan organisasi
Meningkatkan kemampuan
individu dalam setting kerja sehingga bukan saja meningkatkan kompetensi
individu tapi juga mengembangkan perusahaan
Menjamin kesejahteraan
tenaga kerja dengan memperhatikan kepuasan kerja
Baca juga: psikologi
konseling
Itulah informasi
mengenai psikologi industri dan organisasi. Secara singkat psikologi industri
dan organisasi adalah cabang psikologi yang memanfaatkan prinsip-prinsip
psikologi dalam setting kerja baik bagi individu dalam tempat kerj, bagi
kelompok atau bagi organisasi.
sumber :
https://dosenpsikologi.com/psikologi-industri-dan-organisasi