Materi
Psikologi Perkembangan
1. Psikologi Perkembangan
a. Pengertian Psikologi
Adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya.
b. Pengertian Psikologi Perkembangan’
Adalah cabang dari
psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia
secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan struktur
jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia sepanjang hidupnya, dimulai
sejak masa konsepsi, hingga menjelang mati.
c. Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan
· Periode pra-natal;
· Masa bayi;
· Masa kanak-kanak;
· Masa remaja;
· Masa dewasa;
· Masa tua.
d. Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan
(Hurlock, 2005: 9)
· Sebagai petunjuk bagi individu untuk
mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
pada usia-usia tertentu. Seperti, orang tua dapat dibimbing untuk
mengajari putra-putri mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai
keterampilan. Dengan pengertian, bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak
menguasai keterampilan tersebut pada usia-usia tertentu dan, bahwa penyesuaian
diri mereka dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.
· Memberikan motivasi kepada setiap
individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada usia
tertentu sepanjang kehidupan mereka, serta menunjukkan kepada setiap individu
tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan, ketika
sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.
· Sebagai bekal dalam Penyesuain diri
pada situasi baru.
· Penyesuaian diri kepada situasi baru
selalu sulit dan selalu disertai dengan berbagai macam tingkat ketegangan
emosional. Akan tetapi, sebagaian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat
dihilangkan, jika setiap individu sadar akan apa yang terjadi dan secara
bertahap mempersiapkan diri. Anak-anak yang menguasai keterampilan-keterampilan
sosial diperlukan untuk menghadapi kehidupan sosial remaja yang baru, akan
lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya, bila menginjak dewasa akan
lebih mudah melewatkan masa peralihan ke masa pertengahan dan mereka tidak
terlalu mengalami ketegangan.
e. Manfaat Mempelajari Psikologi
Perkembangan
· Untuk memahami garis besar, pola umum
perkembangan dan pertumbuhan anak pada tiap-tiap fasenya;
· Memunculkan sikap senang bergaul dengan
orang lain, terutama anak-anak dan para remaja dengan penuh perhatian kepada
mereka, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
· Dapat mengarahkan seseorang untuk
berbuat dan beperilaku yang selaras dengan tingkat perkembangan orang lain.
· Secara khusus bagi pendidik, dapat
memahami dan memberikan bimbingan kepada anak sesuai dengan taraf perkembangan
anak didiknya, sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam
mencapai tujuannya. (Ahmadi, 2005: 8-9)
2. Perbedaan Pertumbuhan, Perkembangan dan
Kematangan
a. Pertumbuhan
Adalah Perubahan
alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan menunjukkan kepada
suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth )
adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat (gram, pound), ukuran panjang (cm, inchi), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh: Bertambah
tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex
b. Perkembangan
Adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Perkembangan menyangkut
adaanya proses difrensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya.
Termasuk perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Perkembangan diartikan
sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau oganisme menuju tingkat
kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Contoh: Sikap perasaan
dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang
c. Kematangan
Kematangan atau masa
peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi
(titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari
suatu fungsi untuk menjalankan fungsinya. (Hurlock, 1956)
3. Metode yang Digunakan dalam Psikologi
Perkembangan
Pada Metode Psikologi
Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus.
Pada metode umum ini
pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal dan lintas
budaya.
Dari pendekatan ini
terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya
beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan
dan lingkungan khususnya kebudayaan.
Sedangkan pada metode
khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat
atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan
dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan.
Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke
19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
a. Psikologi Fakultas
Adalah doktrin abad 19
tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi
terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan
berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita
mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer,
dan sebagainya.
b. Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi
kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya
adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Adapun metode-metode
yang digunakan dalam psikologi perkembangan antara lain adalah:
a. Metode Eksperimen (Experimen Method)
Metode ini merupakan
metode yang paling teliti dalam mengumpulkan data/informasi, karena eksperimen
merupakan pengamatan yang terkontrol dan biasanya dilaksanakan dalam
labolatorium.
b. Metode Perkembangan (Developmental Or
Genetic Method)
Yaitu suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala-gejala yang dilakukan secara terus menerus sepanjang pertumbuhan
dan perkembangan yang terbagi :
· The longitudinal approach;
· The cross-sectional approach
c. Metode Observasi ;
· Observasi Sekilas (Incidental
Observation
Disebut juga
introspeksi pengamatan diri atau pengamatan subjektif (instropection or self
observation or subjective observation) yaitu pengamatan yang dilakukan seorang
individu terhadap tingkah lakunya sendiri.
· Observasi yang dilakukan dengan
sengaja dan sistematis.
d. Metode Riwayat Hidup atau Klinis (The
Case History Or Clinical)
Yaitu suatu studi
melalui riwayat hidup yang penerapannya terbatas untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi individu. Tujuan metode ini adalah diagnosis dan
treatment.
e. Metode Tes (Test Method)
Merupakan instrumen
penelitian yan gpenting dlaamsikologi, tes digunakan untuk mengukur semua jenis
kemampuan seperti minat, bakat, prestasi sikap dan ciri kepribadian.
4. Teori Perkembangan
a. Teori Psikodinamik
Adalah teori yang
menjelaskan tentang perkembangan kepribadian.
Unsur-unsurnya adalah
aspek-aspek internal manusia seperti emosi, motivasi, dan aspek internal
lainnya.
Asumsi teori ini adalah
adalah kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek
psikologi, yang umumnya terjadi sejak masa bayi. Pada masing-masing tahap,
individu mengalami konflik internal yang harus diselesaikan sebelum memasuki
tahap berikutnya.
Teori ini banyak
dipengaruhi oleh Sigmud Freud dan Erick Erikson.
Freud berfokus pada
masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian manusia. Freud
menyebutkan bahwa kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting, yaitu id,
ego, dan superego. Id berisi segala sesuatu yang secara psikologis telah ada
sejak manusia lahir, termasuk insting-insting. Id merupakan tempat berkumpulnya
energi psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menggerakkan kedua struktur
kepribadian lainnya.
Ego adalah struktur
kepribadian yang berkaitan dengan realita dan membuat keputusan-keputusan
rasional. Sedangkan superego adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau
salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui
masyarakat. Kemudian tiga komponen kepribadian ini berkembang melahui
tahap-tahap perkembangan psikoseksual dan setiap tahap perkembangan tersebut
individu mengalami kenikamatan pada satu bagian tubuh lebid daripada bagian
tubuh lainnya.
Erick Erikson adalah
salah satu seorang teoritis ternama dalam bidang perkembangan rentang
kehidupan.salah satu sumbangannya yang terbesar dalam psikologi perkembangan
adalah psikososial. Istilah “psikososial” berarti bahwa tahap-tahap kehidupan
seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh social yang
berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan
psikologis (Hall & Lidzye, 1993)
Masing-masing tahap
tahap memiliki tugas perkembangan yang khas, dan mengharuskan individu
menghadapi dan menyelesaikan krisis.
Untuk setiap krisis, selalu ada pemecahan yang
positif dan negative, pemecahan yang positif akan menghasilkan kesehatan jiwa,
sedangkan pemecahan yang negative akan membentuk penyesuaian yang buruk
b. Teori Kognitif
Didasarkan pada asumsi
bahwa kemampuan kogntif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing
tingkah laku individu.
Teori kogntif
menekankan pada pikiran-pikiran sadar. Saat ini sering dibahas dua teori
tentang perkembangan, yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori
pemrosesan informasi.
Piaget menyebutkan
bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode
yang terus bertambah kompleks.
Teori pemrosesan
informasi (information processing theory) menekankan pentingnya proses-proses
kognitif dengan tiga asumsi, yaitu:
· Pikiran dipandang sebagai suatu system
penyimpanan atau pengembalian informasi,
· Individu-individu memproses informasi
dari lingkungan,
· Terdapat keterbatasan pada kapasitas
untuk memproses informasi dari seorang individu (Zigler & Stevenson, 1993)
Berdasarkan asumsi
tersebut, dapat dipahami bahwa teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada
bagaimana individu memproses informasi tentang dunia mereka, bagaimana
informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan disebarkan,
dan bagaimana informasi diambil kembali untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas
yang kompleks, seperti memecahkan masalah dan berpikir.
Model kognisi dari
teori pemrosesan informasi, diadaptasi dari Seifer & Haffnung, 1994)
c. Teori Kontekstual
Teori kontekstual
memandang perkembangan sebagai proses yang terbentuk dari transaksi timbale
balik antara anak dan konteks perkembangan system fisik, sosial, kutural, dan
histories dimana interaksi tersebut terjadi.
Ada dua teori
kontekstual:
· Pendekatan Etologi
Difokuskan pada asal
usul evolusi dari tingkah laku dan menekankan tingkah laku yang terjadi dalam
lingkungan alamiah.
Teori etologi mengenai
perkembangan menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait
dengan evolusi, dan ditandai oleh periode-periode krisis atau sensitive
(Santrok, 1998)
· Teori Etologis
Memberikan penekanan
pada system lingkungan.
Tokoh utama teori
ekologi adalh Urie Brofenbrenner.
Pendekatan ekologi
terhadap perkembangan mengajukan bahwa konteks dimana berlangsung perkembangan
individu, baik kognitifnya, sosioemosional, kapasitas dan karakteristik
motivasional, maupun partisipasi aktifnya merupakan unsur-unsur penting bagi
perkembangan (Seifert & Hoffnung, 1994).
Brofenbrenner
menggambarkan empat kondisi lingkungan dimana perkembangan terjadi, yaitu:
(1) Mikrosistem
Menunjukkan situasi
dimana individu hidup dan saling berhubungan dengan orang lain. Kontek ini
meliputi keluarga, teman, sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Dalam
mikrosistem inilah terjadi interaksi yang paling langsung dengan agen-agen
social.
(2) Mesositem
Menunjukkan hubungan
antara dua atau lebih mikrositem atau hubungan beberapa konteks. Misalnya
hubungan antara rumah dan sekolah.
(3) Ekositem
Terdiri dari setting
social dimana individu tidak berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting
yang diambil memiliki dampak terhadap orang-orang yang berhubungan langsung
dengannya. Misalnya tempat orang tua bekerja, dewan sekolah, pemerintah lokal.
(4) Makrosistem
Meliputi cetak biru
pembentukan social dan kebudayaan untuk menjelaskan dan mengoragnisir institusi
kehidupan. Makrosistem direfleksikan dalam pola lingkan mikrosistem, mesositem,
dan ekosistem yang dicirikan dari sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial
lainnya yang lebih luas. Misalnya system kepercayaan bersama tentang umat
manusia.
d. Teori Behavior dan Belajar Sosial
Teori behavior (teori
tingkahlaku) mula-mula dikembangkan oleh J.B.Watson (1878-1958)
Asumsinya adalah
perilaku dapat diamati, dipelajari melalui pengalaman dan lingkungan.
Berikut ada tiga versi
tentang pembentukan perilaku, yaitu Pavlov dengan kondisioning klasik, Skinner
dengan kondisoning operan, dan Bandura dengan teori belajar sosial.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan
a. Faktor Turunan (Warisan)
· Bentuk tubuh dan warna kulit.
Gen dari orang tua akan
memepengaruhi jasmani anaknya dan tidak bisa di ubah oleh teknologi secanggih
apapun.
· Sifat-sifat
Warisan dari orang tua
sama halnya dengan bentuk tubuh dan warna kulit tidak dapat diubah. Tipe
manusia berdasarkan sifatnya menurut Edward Sparanger adalah manusia ekonomi,
teori, politik, sosial, seni dan agama.
· Inteligensi
· Yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian
terhadap situasi atau masalah. Tes Inteligensi yang standar antara lain tes
binet-simon, tes Wechsler, tes Army Alpha dan Beta, tes Progressive Matrices
· Bakat
Yaitu kemampuan khusus
yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang. Bakat
dapat diketahui dari tingkah laku anak atau dengan tes bakat. Bila seorang anak
tidak diberi kesempatan untuk melatih bakatnya, maka bakatnya tersebut tidak
akan berkembang.
· Penyakit atau cacat tubuh
b. Faktor Lingkungan
· Keluarga
Berpengaruh terhadap
perkembangan rohaniah anak terutama keribadian dan kemajuan pendidikannya.
· Sekolah
Menentukan pola pikir
serta kepribadian anak
· Masyarakat
Turut mempengaruhi
perkembangan jiwanya
· Keadaan alam sekitar
· Keadaan alam yang berbeda akan
berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir atau kejiwaan anak dan tingkah
laku anak
c. Pendapat Para Ahli tentang Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan
· Aliran Nativisme
Arthur Scopenhauer
berkeyakinan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya,
sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh.
· Aliran Empirisme
Jhon Locke menganggap
setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya
kemampuan dan bakat apa – apa. Hendak menjadi apa seorang anak kelak bergantung
pada pengalaman/lingkungan yang mendidiknya
· Aliran Konvergensi
Para penganut ini berkeyakinan
bahwa baik factor pembawaan maupun faktor lingkungan memiliki andil sama besar.
6. Hukum Perkembangan
Adalah kaidah
fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah
disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang
seksama.
7. Macam-macam Hukum Perkembangan
a. Hukum Kesatuan Organis
Menurut hukum ini anak
adalah satu kesatuan organis, bukan suatu penjumlahan atau suatu kumpulan unsur
yang berdiri sendiri.
b. Hukum Perbandingan
Adalah kenyataan, bahwa
seluruh bagian tubuh manusia ini saling berkaitan satu dengan yang lain.
c. Hukum Penjelajahan
Langeveld berpendapat,
bahwa setiap anak lahir dan memasuki dunia ini sebagai warga yang baru.
d. Hukum Konvergensi
Perkembangan manusia
pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pembawaan sejak lahir, tetapi
juga oleh lingkungan pendidikan.
e. Hukum Rekapitulasi
Hukum ini mejelaskan,
Perkembangan psikis anak adalah ulangan secara singkat perkembangan umat manusia.
Seluruh perkembangan umat manusia terulang dalam waktu beberapa tahun saja
secara singkat dalam perkembangan anak.
f. Hukum Kematangan
Pangkal tolak hukum
kematangan, seperti halnya hukum perkembangan yang lain, ialah: bahwa setiap
anak itu pada dasarnya memiliki potensi naluriah untuk berkembang, asal
tersedia lingkungan yang memadai untuk keperluan tersebut.
g. Hukum Ketidakberdayaaan
Ketika dilahirkan, anak
manusia berada dalam keadaan amat tidak berdaya. Tetapi, ini bukan berarti suatu
kekurangan, melainkan justru mengandung segi-segi kelebihan.
h. Hukum Perlindungan
Karena awal
kehidupannya yang sangat tidak berdaya, maka adalah merupakan keharusan yang
hakiki bahwa anak manusia itu membutuhkan perlindungan atau pertolongan dari
orang dewasa, terutama ayah ibu dan anggota keluarganya yang lain.
8. Periodisasi/ Tahapan Perkembangan
Manusia
a. Fase Embrionik (dalam Kandungan/sebelum
Dilahirkan)
Diawali dengan proses
pembuahan. Yaitu, pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu)
dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan melebur
dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot.
Zigot ini akan membelah
diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang
telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian
menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di
dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang
lebih 9 bulan 10 hari.
Perkembangan janin
selama di dalam kandungan/rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada
setiap tahapan adalah tiga bulan.
· Trimester Pertama
· Tiga bulan pertama embrio berkembang
menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk
seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan
pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya
· Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua,
janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19
cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan
kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin
juga mulai aktif.
· Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga
terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional
seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa
bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai
panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah
dengan sebutan bayi.
b. Fase Pasca Embrionik (setelah Dilahirkan)
- Tahap-tahap Perkembangan pada Manusia
· Balita
Bayi mempunyai kaki
namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang
dengan baik. Bayi memperoleh makanan dan minuman dari ASI (air susu ibu).
Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang.
Pada usia 1 atau 2
tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh
lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ-organtersebut akan semakin matang
pada saat usia anakanak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun)
· Anak-anak
Masa anak-anak, yaitu
usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini, pertumbuhan fisik mulai meningkat
baik tinggi badan maupun berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot
dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat membaca angka-angka dan huruf-huruf
tertentu.
Di atas usia ini, anak
telah berkembang dalam kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan.
Pada usia yang sama, anak telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul
dengan orang lain.
· Remaja
Masa remaja ditandai
dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi merupakan
tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak
perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki.
Beberapa tanda
matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di
daerah kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada
anak laki-laki, tampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar),
tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan
keluarnya sperma (mimpi basah).
Penyebab munculnya
pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada
perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki).
Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu mengalami perubahan.
Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi.
· Dewasa
Setelah melewati masa
remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan
manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi
badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa,
pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar,
mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja,
membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.
· Masa Tua
Segala potensi pada
masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi
pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai
keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun.
Bahkan pada usia lanjut
orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun
dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan aktivitas
seperti biasanya.
9. Tugas Perkembangan
Adalah sesuatu tugas
yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang.
Adapun menurut Robert
Havighurst, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap
kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan
keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap
kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil.
Sedangkan kegagalan
dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak
bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran lain dalam hidupnya kelak.
10. Pentingnya Mengetahui Tugas Perkembangan
a. Bagi individu yang bersangkutan.
Dengan mengetahui
tugas-tugas perkembangan berartu dirinya telah mengetahui keterampilan apa saja
yang harus dikuasai, bagaimana ia harus bersikap, bertindak, dst.
Dengan demikian
motivasi intrinsic untuk belajar menguasai hal-hal tersebut dapat berkembang
pada dirinya.
b. Bagi pendidik atau pengasuh
Setiap pendidik,
termasuk orang tua, hendaknya mengetahui tugas-tugas perkembangan yang harus
dikuasai oleh peserta didiknya.
Sebab bagi para
pendidik, pengetahuan mengenai tugas-tugas perkembangan merupakan pedoman
tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan peserta
didiknya pada fase perkembangan tertentu serta untuk menghadapi fase
perkembangan berikutya.
11. Tugas-tugas Perkembangan
a. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan
Anak-anak Awal (0-6 bulan)
· Belajar Berjalan pada usia 9 – 15
bulan.
· Belajar makan-makanan padat
· Belajar berbicara.
· Belajar buang air besar dan kecil.
· Belajar mengenal perbedaan jenis
kelamin.
· Mencapai kestabilan jasmaniah
fisiologis.
· Membentuk konsep-konsep sederhana
kenyataan sosial dan alam.
· Belajar mengadakan hubungan emosional
dengan orrang tua, saudara, dan orang lain.
· Belajar mengadakan hubungan baik dan
buruk serta pengembangan kata hati.
b. Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak Akhir
dan Anak Sekolah (6-12 tahun)
· Belajar memperoleh keterampilan fisik
untuk melakukan permainan.
· Belajar membentuk sikap yang sehat
terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
· Belajar bergaul dengan teman sebaya.
· Belajar memainkan peranan sesuai
dengan jenis kelaminnya.
· Belajar keterampilan dasar dalam
membaca, menulis dan berhitung.
· Belajar mengembangkan konsep-konsep
sehari-hari.
· Mengembangkan kata hati.
· Belajar memperoleh kebebasan yang
bersifat pribadi.
· Mengembangkan sikap yang positif
terhadap kelompok sosial.
c. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-21
tahun)
· Mencapai hubungan yang lebih matang
dengan teman sebaya.
· Mencapai peran sosial sebagai pria dan
wanita.
· Menerima keadaan fisik dan
menggunakannya secara efektif.
· Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya.
· Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
· Memilih dan mempersiapkan karier.
· Mempersiapkan pernikahan dan hidup
berkeluarga.
· Mengembangkan keterampilan intelektual
dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.
· Mencapai perilaku yang bertanggung
jawab secara sosial.
· Memperoleh seperangkat nilai sistem
etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.
d. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal
(21-30 tahun)
· Memilih pasangan.
· Belajar hidup dengan pasangan.
· Memulai hidup dengan pasangan.
· Memelihara anak.
· Mengelola rumah tangga.
· Memulai bekerja.
· Mengambil tanggung jawab sebagai warga
negara.
· Menemukan suatu kelompok yang serasi.
12. Masa Puber pada Remaja
Pubertas adalah masa
ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi
seksual.
Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir
lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
Pada masa ini memang
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat.
Pada wanita pubertas
ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki
ditandai dengan mimpi basah.
Kini, dikenal adanya
pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT
sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini
diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.
Ciri Pubertas
Seorang anak akan
menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah,
tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk
seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul
pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat,
yaitu pada usia 11 tahun ke atas.
Perubahan fisik yang
terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks.
Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus
juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun
1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir
menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di
bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks.
Penyebab munculnya
pubertas
Penyebab munculnya
pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh
sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja
memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang
dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas
terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat
reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
Hormon seks yang
memengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi diindung
telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan
testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi
alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan.
------------------------------------------------------------------------------
Maaf Bred... Belom
beres, mataku puedese, Rek...... :)
------------------------------------------------------------------------------
13. Tugas Sekolah/ Guru Terkait Tugas
Perkembangan Siswa
14. Perkembangan Keberagamaan pada masa
Anak-anak
15. Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
16. Aspek Perkembangan Fisik Orang Dewasa
17. Tugas perkembangan pada periode tertentu
tidak berkembang dengan baik, maka...
18. Peran Guru dalam mengembangkan tugas-tugas
perkembangan siswa:
19. Peran orang tua dalam mempengaruhi
perkembangan intelektual, sosial, emosional dan spiritual anak:
20. Masalah perkembangan kejiwaan pada masa
remaja:
Cara Mengatasi:
21. Ukuran Kedewasaan Seseorang
22. Kegunaan Bermain
Bentuk-bentuk Permainan
23. Fungsi Sekolah dalam Perkembangan Remaja
sumber :
http://abulayla.blogspot.co.id/2015/01/ringkasan-materi-psikologi-perkembangan.html
0 komentar:
Posting Komentar