Psikologi
Kepribadian – Pengertian – Teori – Pendekatan
Psikologi kepribadian
adalah salah satu cabang-cabang psikologi. Sesuai dengan namanya psikologi
kepribadian mempelajari kepribadian individu dengan menggunakan berbagai cara
dan pendekatan.
Pengertian Kepribadian
Berdasarkan Ahli
Stern, kepribadian merupakan
kehidupan dari individu secara keseluruhan. Kehidupan tersebut dapat dilihat
dari usaha mencapai tujuan, unik, kemampuan mendapatkan pengalaman, kemampuan
bertahan hidup serta membuka diri. (Baca juga: Psikologi Keperawatan)
Mandy dan Burt, kepribadian
merupakan seperangkat kecenderungan yang stabil, dimana menentukan perbedaan
tingkah laku psikologis dari individu dalam jangka panjang yang tidak dapat
dipahami dengan sederhana. Kepribadian adalah hasil dari tekanan biologis dan
tekanan sosial pada saat itu.
Lindzey dan Hall, teori
kepribadian merupakan sekumpulan konsep yang membahas terkait tingkah laku
manusia dan saling berkaitan satu sama lain.
Murray, kepribadian
merupakan lembaga yang mengatur tubuh sejak individu lahir hingga meninggal,
dimana ia tidak pernah berhenti untuk terlibat dalam kegiatan fungsional.
Hilgard dan Marquis,
kepribadian merupakan nilai yang dijadikan stimulus sosial, serta kemampuan
menampilkan diri dari seseorang secara mengesankan.
Guilford, kepribadian
merupakan suatu pola traik unik seseorang.
Allport, kepribadian
merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisis seseorang yang
menentukan model penyesuaian unik dengan lingkungannya.
Phares, kepribadian
merupakan suatu pola yang khas dari perasaan, pikiran, tingkah laku yang dapat
membedakan individu dan cenderung tidak berubah dalam lintasan situasi atau
waktu.
Pervin, kepribadian
merupakan keseluruhan karakteristik individu atau sifat umum dari banyak orang
yang berakibat pada munculnya pola yang cenderung tetap dalam merespon situasi.
Teori Psikologi
Kepribadian
1. Teori Psikodinamika
Teori psikodinamik
banyak dipengaruhi oleh pandangan Sigmund Freud. Pandangan Freud didasarkan
dari suatu keyakinan bahwa dalam diri
individu terdapat energi psikis yang dinamis. Freud beranggapan bahwa energi
psikis memiliki sifat kekal dan tidak dapat dihilangkan. Jika energi dihambat,
maka ia akan mencari saluran lainnya.
Berdasarkan pandangan psikoanalisa terdapat tiga fungsi psikis, yaitu:
Id, Ego dan Superego.
Bagian paling primitif
dari kepribadian disebut Id. ld menjadi sumber energi utama. Ini memungkinkan
manusia untuk dapat bertahan hidup. Ego dan superego berkembang dari Id. Id
meliputi berbagai dorongan biologis dasar contohnya kebutuhan fisik. Semakin individu berkembang, dorongan untuk
memenuhi kebutuhan semakin kuat. Hal ini membuat individu semakin realistis
untuk berhubungan dengan lingkungan.
Kemudian. individu
dituntut untuk membedakan objek yang sebenamya
dengan objek imajiner dengan dalam lingkungan. Energi psikis baru yang
dihasilkan dari kebutuhan disebut sebagai ego. Internalisasi dari nilai dan
norma masyarakat disebut sebagai super ego. Super ego dapat dikatakan sebagai
hati nurani (concience) dari individu. Superego menilai dan menganalisis benar
atau salah dari suatu tindakan. Super ego menjadi representasi dari nilai-nilai
ideal dan cenderung berorientasi pada kesempurnaan.
2. Teori Belajar Sosial
Teori ini mendasarkan
pada pengaruh lingkungan pada perilaku individu. Tokoh dari aliran ini adalah
Dollard, Miller, Rotter dan Bandura. Teori ini berpandangan bahwa perilaku
manusia adalah hasil interaksi pribadi dengan lingkungan secara terus menerus,
dimana variabel individu dan lingkungan saling memberi pengaruh.
Kemudian, perilaku dari
individu dibentuk dari proses pengkondisian. Sedangkan lingkungan individu
membentuk perilaku dengan memberi hukuman dan hadiah. Individu membentuk pola
perilakunya secara langsung dan tidak langsung. Pembentukan perilaku secara langsung
melalui proses pemberian hadiah dan hukuman sedangkan pembentukan perilaku
secara tidak langsung menggunakan pengamatan. Individu mengamati perilaku orang
lain disekitarnya yang disebut dengan modelling.
Para ahli dalam teori
belajar sosial atau social learning berasumsi bahwa perilaku individu
ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut:
Ciri khusus dari
situasi yang dihadapi oleh individu.
Proses pemahaman
individu mengenai situasi tersebut.
Penguatan yang dialami
untuk tingkah laku individu untuk situasi yang sama.
Proses pemahaman
individu dan penafsirannya mengenai situasi akan dipengaruhi pengalaman
individu di masa lalu dan perkembangan kognitif individu. Individu merupakan
subyek yang aktif berdasarkan teori belajar sosial. Hal ini menunjukkan bahwa
individu tidak menerima pengaruh lingkungan begitu saja. Individu juga mengubah
lingkungan sehingga pengaruh lingkungan yang diterima individu adalah
pengalaman yang telah dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Teori belajar sosial
menekankan kondisi situasional atau determinasi lingkungan pada perilaku.
3. Teori. Behavioristik
Teori behaviorisme
didirikan oleh J. B Watson. Beberapa tokoh lain dari teori behaviorisme adalah
B.F Skinner, E.L Thorndike dan Ivan Pavlov serta masih ada beberapa tokoh
lainnya. Pembahasan kepribadian dengan berdasarkan pada teori behaviorisme
seringkali dikaitkan dengan B. F Skinner.
Teori ini meyakini
tingkah laku manusia merupakan fungsi stimulus. Determinan perilaku berada di
lingkungan dan bukan dalam diri manusia. Para ahli teori ini telah melalukan
berbagai penelitian dan menemukan bahwa segala tingkah laku manusia didapatkan
dari proses belajar yang berasal dari lingkungan.
4. Teori Humanistik
Istilah ini mulai
diperkenalkan pada sekitar tahun 1960. Psikologi Humanistik dipimpin oleh
Abraham Maslow. Awalnya para ahli dalam psikologi humanistik menjadi alternatif
dari dua teori berpengaruh yaitu teori behaviorisme dan teori psikoanalisa.
Tokoh dalam psikologi humanistik melontarkan pandangan yang berbeda-beda.
Namun berlandaskan pada
aliran filsafat eksistensialisme, dimana manusia adalah sesuatu yang ada di
dunia dan manusia sadar sepenuhnya dengan keberadaannya di dunia. Aliran
eksistensialisme menolak pendapat manusia adalah hasil bentukan sejak lahir
ataupun hasil dari lingkungan semata. Para ahli aliran ini berasumsi bahwa
individu mempunyai kebebasan dalam memilih tindakan atau menentukan sendiri
nasibnya sebagai perwujudan dari keberadaannya.
Pendekatan Psikologi
Kepribadian
Sumadi Suryabrata dalam
bukunya menjelaskan berbagai pendekatan dalam membahas psikologi kepribadian
yang kurang lebih sebagai berikut :
Pendekatan Typological
Tipologi merupakan
suatu keilmuan untuk menggolongkan manusia berdasar tipe tertentu dengan
melihat faktor tertentu seperti nilai budaya, karakter psikis atau karakter
fisik.
Pendekatan Trait
Trait merupakan
karakteristik dari individu bersifat relatif menetap atau konsisten. Berikut ini teori berdasarkan
pendekatan traits dari berbagai ahli:
Klages menyusun teori
kepribadian yang dapat digunakan untuk mendekati sifat kepribadian manusia
hingga garis terkecil. Terdapat tiga aspek kepribadian menurut Klages, yaitu
materi atau bahan, struktur dan kualitas atau sifat.
Obyek Kajian
Dalam pembahasan
kepribadian, seringkali digunakan beberapa istilah dengan makna yang hampir
mendekati, antara lain:
Karakter: Istilah ini
digunakan untuk menggambarkan tingkah laku individu yang terkait dengan nilai
implisit maupun eksplisit.
Watak: Istilah watak
digunakan untuk menyebutkan karakter yang dimiliki individu dan tidak berubah
hingga saat ini.
Trait: Istilah trait
digunakan untuk menyebutkan suatu respon yang cenderung sama dalam menghadapi
stimuli yang serupa dalam jangka waktu yang relatif lama.
Temperamen: Istilah
temperamen digunakan dalam penyebutan kepribadian yang terkait dengan
determinan fisiologis atay biologis (disposisi hereditas)
Kebiasaan: Istilah
kebiasaan atau habit digunakan untuk respon yang sama pada stimulus yang sama,
dimana respon ini cenderung berulang.
Perkembangan
Teori Psikologi
kepribadian telah lama disusun sejak dahulu. Usaha awal dalam penyusunan teori
dapat dikatakan belum memiliki nilai ilmiah yang memadai sehingga seringkali
disebut sebagai usaha prailmiah. Usaha yang masih bersifat prailmiah dalam
menyusun teori psikologi kepribadian antara lain:
Chirologi Ilmu mengenai gurat-guratan tangan
Astrologi Ilmu mengenai perbintangan
Phisiognomi Ilmu mengenai keadaan wajah
Grafologi Ilmu mengenai tulisan tangan
Onychologi Ilmu mengenai keadaan kuku seseorang
Phrenologi Ilmu mengenai tengkorak manusia
Usaha dalam menyusun
teori psikologi kepribadian selanjutnya adalah ajaran mengenai cairan badaniah.
Ajaran ini dikemukakan oleh Hippocrates dan disempurnakan oleh Galenus.
Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat
yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan dalam tubuh.
Cairan-cairan tersebut antara lain:
Sifat basah di
melanchole (empedu hitam).
Sifat kering di chole
(empedu kuning).
Sifat dingin di phlegma
(lendir).
Sifat panas di sanguis
(darah).
Terdapat proporsi
tertentu dari cairan-cairan tersebut dalam tubuh manusia. Jika cairan tersebut
melebihi batas normal, menimbulkan sifat kejiwaan yang khas. Menurut Galenus,
sifat kejiwaan yang diakibatkan dominannya salah satu cairan disebut sebagai
temperamen.
Berdasarkan pendapat
tersebut, Galenus mengemukakan penggolongan manusia berdasarkan empat
temperamen yaitu choleris, melancholis, phlegmatis dan sanguinis. Ajaran
Hipocrates ini bertahan selama berabad-abad. Kemudian, teori kepribadian yang
didasarkan pada kesatuan kosmos mulai ditinggalka. Secara garis besar terdapat
dua garis perkembangan, yaitu teori yang menekankan kejasmanian atau teori
konstitusional dan teori yang menekankan kejiwaan yaitu teori temperamen.
Jenis Psikologi
Kepribadian
Terdapat beberapa teori
yang dapat digunakan dalam pengkategorian teori psikologi kepribadian, antara
lain:
Berdasarkan metode yang
digunakan dalam penyusunan teori
Penggolongan teori psikologi
kepribadian berdasarkan metode yang digunakan dalam penyusunan teori psikologi
kepribadian antara lain:
Teori yang disusun atas
pemikiran spekulatif
Teori ini contohnya
adalah teori dari Plato, Kant, ahli dalam aliran Neo-Kantianisme, Bahnsen,
Malapert, Queyrat dan lain sebagainya. Teori dalam penggolongan ini biasanya disusun
oleh para ahli filsafat.
Teori yang disusun atas
data hasil penyelidikan empiris
Teori berdasarkan hasil
penyelidikan yang empiris atau eksperimental meliputi teori Heymans, Jung,
Freud, Adler, Eysenk, Rogers dan sebagainya. Teori dalam penggolongan ini
merupakan teori yang disusun dalam sekitar abad ini.
Berdasarkan komponen
kepribadian yang digunakan
Teori kepribadian yang
disusun berdasarkan komponen kepribadian, meliputi :
Teori konstitusional,
contohnya adalah mazhab Perancis, mazhab Italia, Kretschmer, Sheldon, dan
sebagainya.
Teori temperamen,
contohnya adalah teori Meumann, teori Kant, teori Enselhans, teori Heymans,
Ewald, dan sebagainya.
Teori ketidaksadaran,
contohnya adalah teori Jung, Freud, Adler dan pengikut mereka.
Teori faktor, contohnya
adalah teori Cattel dan teori Eysenk.
Teori kebudayaan,
contohnya adalah teori Spranger.
Berdasarkan pendekatan
Penggolongan
berdasarkan pendekatan yang digunakan dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu
teori dengan pendekatan tipologis dan teori dengan pendekatan kesifatan.
Manfaat Mempelajari
Psikologi Kepribadian
Banyak manfaat yang
akan didapatkan dari mempelajari psikologi kepribadian. Berikut ini beberapa
manfaat mempelajari psikologi kepribadian :
Memudahkan dalam
mengenali karakteristik seseorang.
Mudah melakukan
adaptasi dengan orang yang memiliki kepribadian yang berbeda.
Mudah memahami dan
berinteraksi dengan orang yang berbeda kepribadian.
Dapat meningkatkan
kepekaan sosial.
Itulah informasi
mengenai psikologi kepribadian yang merupakan salah satu bagian dari keilmuan
psikologi.
sumber :
https://dosenpsikologi.com/psikologi-kepribadian
0 komentar:
Posting Komentar