Sabtu, 28 April 2018

Psikologi Kepribadian – Pengertian – Teori – Pendekatan


Psikologi Kepribadian – Pengertian – Teori – Pendekatan


Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang-cabang psikologi. Sesuai dengan namanya psikologi kepribadian mempelajari kepribadian individu dengan menggunakan berbagai cara dan pendekatan.
Pengertian Kepribadian Berdasarkan Ahli
Stern, kepribadian merupakan kehidupan dari individu secara keseluruhan. Kehidupan tersebut dapat dilihat dari usaha mencapai tujuan, unik, kemampuan mendapatkan pengalaman, kemampuan bertahan hidup serta membuka diri. (Baca juga: Psikologi Keperawatan)
Mandy dan Burt, kepribadian merupakan seperangkat kecenderungan yang stabil, dimana menentukan perbedaan tingkah laku psikologis dari individu dalam jangka panjang yang tidak dapat dipahami dengan sederhana. Kepribadian adalah hasil dari tekanan biologis dan tekanan sosial pada saat itu.
Lindzey dan Hall, teori kepribadian merupakan sekumpulan konsep yang membahas terkait tingkah laku manusia dan saling berkaitan satu sama lain.
Murray, kepribadian merupakan lembaga yang mengatur tubuh sejak individu lahir hingga meninggal, dimana ia tidak pernah berhenti untuk terlibat dalam kegiatan fungsional.
Hilgard dan Marquis, kepribadian merupakan nilai yang dijadikan stimulus sosial, serta kemampuan menampilkan diri dari seseorang secara mengesankan.
Guilford, kepribadian merupakan suatu pola traik unik seseorang.
Allport, kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisis seseorang yang menentukan model penyesuaian unik dengan lingkungannya.
Phares, kepribadian merupakan suatu pola yang khas dari perasaan, pikiran, tingkah laku yang dapat membedakan individu dan cenderung tidak berubah dalam lintasan situasi atau waktu.
Pervin, kepribadian merupakan keseluruhan karakteristik individu atau sifat umum dari banyak orang yang berakibat pada munculnya pola yang cenderung tetap dalam merespon situasi.
Teori Psikologi Kepribadian
1. Teori Psikodinamika
Teori psikodinamik banyak dipengaruhi oleh pandangan Sigmund Freud. Pandangan Freud didasarkan dari  suatu keyakinan bahwa dalam diri individu terdapat energi psikis yang dinamis. Freud beranggapan bahwa energi psikis memiliki sifat kekal dan tidak dapat dihilangkan. Jika energi dihambat, maka ia akan mencari saluran lainnya.  Berdasarkan pandangan psikoanalisa terdapat tiga fungsi psikis, yaitu: Id, Ego dan Superego.

Bagian paling primitif dari kepribadian disebut Id. ld menjadi sumber energi utama. Ini memungkinkan manusia untuk dapat bertahan hidup. Ego dan superego berkembang dari Id. Id meliputi berbagai dorongan biologis dasar contohnya kebutuhan fisik.  Semakin individu berkembang, dorongan untuk memenuhi kebutuhan semakin kuat. Hal ini membuat individu semakin realistis untuk berhubungan dengan lingkungan.
Kemudian. individu dituntut untuk membedakan objek yang sebenamya  dengan objek imajiner dengan dalam lingkungan. Energi psikis baru yang dihasilkan dari kebutuhan disebut sebagai ego. Internalisasi dari nilai dan norma masyarakat disebut sebagai super ego. Super ego dapat dikatakan sebagai hati nurani (concience) dari individu. Superego menilai dan menganalisis benar atau salah dari suatu tindakan. Super ego menjadi representasi dari nilai-nilai ideal dan cenderung berorientasi pada kesempurnaan.
2. Teori Belajar Sosial
Teori ini mendasarkan pada pengaruh lingkungan pada perilaku individu. Tokoh dari aliran ini adalah Dollard, Miller, Rotter dan Bandura. Teori ini berpandangan bahwa perilaku manusia adalah hasil interaksi pribadi dengan lingkungan secara terus menerus, dimana variabel individu dan lingkungan saling memberi pengaruh.
Kemudian, perilaku dari individu dibentuk dari proses pengkondisian. Sedangkan lingkungan individu membentuk perilaku dengan memberi hukuman dan hadiah. Individu membentuk pola perilakunya secara langsung dan tidak langsung. Pembentukan perilaku secara langsung melalui proses pemberian hadiah dan hukuman sedangkan pembentukan perilaku secara tidak langsung menggunakan pengamatan. Individu mengamati perilaku orang lain disekitarnya yang disebut dengan modelling.
Para ahli dalam teori belajar sosial atau social learning berasumsi bahwa perilaku individu ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut:
Ciri khusus dari situasi yang dihadapi oleh individu.
Proses pemahaman individu mengenai situasi tersebut.
Penguatan yang dialami untuk tingkah laku individu untuk situasi yang sama.
Proses pemahaman individu dan penafsirannya mengenai situasi akan dipengaruhi pengalaman individu di masa lalu dan perkembangan kognitif individu. Individu merupakan subyek yang aktif berdasarkan teori belajar sosial. Hal ini menunjukkan bahwa individu tidak menerima pengaruh lingkungan begitu saja. Individu juga mengubah lingkungan sehingga pengaruh lingkungan yang diterima individu adalah pengalaman yang telah dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Teori belajar sosial menekankan kondisi situasional atau determinasi lingkungan pada perilaku.
3. Teori. Behavioristik

Teori behaviorisme didirikan oleh J. B Watson. Beberapa tokoh lain dari teori behaviorisme adalah B.F Skinner, E.L Thorndike dan Ivan Pavlov serta masih ada beberapa tokoh lainnya. Pembahasan kepribadian dengan berdasarkan pada teori behaviorisme seringkali dikaitkan dengan B. F Skinner.
Teori ini meyakini tingkah laku manusia merupakan fungsi stimulus. Determinan perilaku berada di lingkungan dan bukan dalam diri manusia. Para ahli teori ini telah melalukan berbagai penelitian dan menemukan bahwa segala tingkah laku manusia didapatkan dari proses belajar yang berasal dari lingkungan.
4. Teori Humanistik
Istilah ini mulai diperkenalkan pada sekitar tahun 1960. Psikologi Humanistik dipimpin oleh Abraham Maslow. Awalnya para ahli dalam psikologi humanistik menjadi alternatif dari dua teori berpengaruh yaitu teori behaviorisme dan teori psikoanalisa. Tokoh dalam psikologi humanistik melontarkan pandangan yang berbeda-beda.
Namun berlandaskan pada aliran filsafat eksistensialisme, dimana manusia adalah sesuatu yang ada di dunia dan manusia sadar sepenuhnya dengan keberadaannya di dunia. Aliran eksistensialisme menolak pendapat manusia adalah hasil bentukan sejak lahir ataupun hasil dari lingkungan semata. Para ahli aliran ini berasumsi bahwa individu mempunyai kebebasan dalam memilih tindakan atau menentukan sendiri nasibnya sebagai perwujudan dari keberadaannya.
Pendekatan Psikologi Kepribadian
Sumadi Suryabrata dalam bukunya menjelaskan berbagai pendekatan dalam membahas psikologi kepribadian yang kurang lebih sebagai berikut :
Pendekatan Typological
Tipologi merupakan suatu keilmuan untuk menggolongkan manusia berdasar tipe tertentu dengan melihat faktor tertentu seperti nilai budaya, karakter psikis atau karakter fisik.
Pendekatan Trait
Trait merupakan karakteristik dari individu bersifat relatif menetap  atau konsisten. Berikut ini teori berdasarkan pendekatan traits dari berbagai ahli:
Klages menyusun teori kepribadian yang dapat digunakan untuk mendekati sifat kepribadian manusia hingga garis terkecil. Terdapat tiga aspek kepribadian menurut Klages, yaitu materi atau bahan, struktur dan kualitas atau sifat.
Obyek Kajian
Dalam pembahasan kepribadian, seringkali digunakan beberapa istilah dengan makna yang hampir mendekati, antara lain:
Karakter: Istilah ini digunakan untuk menggambarkan tingkah laku individu yang terkait dengan nilai implisit maupun eksplisit.
Watak: Istilah watak digunakan untuk menyebutkan karakter yang dimiliki individu dan tidak berubah hingga saat ini.
Trait: Istilah trait digunakan untuk menyebutkan suatu respon yang cenderung sama dalam menghadapi stimuli yang serupa dalam jangka waktu yang relatif lama.
Temperamen: Istilah temperamen digunakan dalam penyebutan kepribadian yang terkait dengan determinan fisiologis atay biologis (disposisi hereditas)
Kebiasaan: Istilah kebiasaan atau habit digunakan untuk respon yang sama pada stimulus yang sama, dimana respon ini cenderung berulang.
Perkembangan
Teori Psikologi kepribadian telah lama disusun sejak dahulu. Usaha awal dalam penyusunan teori dapat dikatakan belum memiliki nilai ilmiah yang memadai sehingga seringkali disebut sebagai usaha prailmiah. Usaha yang masih bersifat prailmiah dalam menyusun teori psikologi kepribadian antara lain:
Chirologi         Ilmu mengenai gurat-guratan tangan
Astrologi         Ilmu mengenai perbintangan
Phisiognomi    Ilmu mengenai keadaan wajah
Grafologi         Ilmu mengenai tulisan tangan
Onychologi     Ilmu mengenai keadaan kuku seseorang
Phrenologi       Ilmu mengenai tengkorak manusia
Usaha dalam menyusun teori psikologi kepribadian selanjutnya adalah ajaran mengenai cairan badaniah. Ajaran ini dikemukakan oleh Hippocrates dan disempurnakan oleh Galenus. Hippocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan dalam tubuh. Cairan-cairan tersebut antara lain:
Sifat basah di melanchole (empedu hitam).
Sifat kering di chole (empedu kuning).
Sifat dingin di phlegma (lendir).
Sifat panas di sanguis (darah).
Terdapat proporsi tertentu dari cairan-cairan tersebut dalam tubuh manusia. Jika cairan tersebut melebihi batas normal, menimbulkan sifat kejiwaan yang khas. Menurut Galenus, sifat kejiwaan yang diakibatkan dominannya salah satu cairan disebut sebagai temperamen.
Berdasarkan pendapat tersebut, Galenus mengemukakan penggolongan manusia berdasarkan empat temperamen yaitu choleris, melancholis, phlegmatis dan sanguinis. Ajaran Hipocrates ini bertahan selama berabad-abad. Kemudian, teori kepribadian yang didasarkan pada kesatuan kosmos mulai ditinggalka. Secara garis besar terdapat dua garis perkembangan, yaitu teori yang menekankan kejasmanian atau teori konstitusional dan teori yang menekankan kejiwaan yaitu teori temperamen.
Jenis Psikologi Kepribadian
Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan dalam pengkategorian teori psikologi kepribadian, antara lain:
Berdasarkan metode yang digunakan dalam penyusunan teori
Penggolongan teori psikologi kepribadian berdasarkan metode yang digunakan dalam penyusunan teori psikologi kepribadian antara lain:
Teori yang disusun atas pemikiran spekulatif
Teori ini contohnya adalah teori dari Plato, Kant, ahli dalam aliran Neo-Kantianisme, Bahnsen, Malapert, Queyrat dan lain sebagainya. Teori dalam penggolongan ini biasanya disusun oleh para ahli filsafat.
Teori yang disusun atas data hasil penyelidikan empiris
Teori berdasarkan hasil penyelidikan yang empiris atau eksperimental meliputi teori Heymans, Jung, Freud, Adler, Eysenk, Rogers dan sebagainya. Teori dalam penggolongan ini merupakan teori yang disusun dalam sekitar abad ini.
Berdasarkan komponen kepribadian yang digunakan
Teori kepribadian yang disusun berdasarkan komponen kepribadian, meliputi :
Teori konstitusional, contohnya adalah mazhab Perancis, mazhab Italia, Kretschmer, Sheldon, dan sebagainya.
Teori temperamen, contohnya adalah teori Meumann, teori Kant, teori Enselhans, teori Heymans, Ewald, dan sebagainya.
Teori ketidaksadaran, contohnya adalah teori Jung, Freud, Adler dan pengikut mereka.
Teori faktor, contohnya adalah teori Cattel dan teori Eysenk.
Teori kebudayaan, contohnya adalah teori Spranger.
Berdasarkan pendekatan
Penggolongan berdasarkan pendekatan yang digunakan dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu teori dengan pendekatan tipologis dan teori dengan pendekatan kesifatan.
Manfaat Mempelajari Psikologi Kepribadian
Banyak manfaat yang akan didapatkan dari mempelajari psikologi kepribadian. Berikut ini beberapa manfaat mempelajari psikologi kepribadian :

Memudahkan dalam mengenali karakteristik seseorang.
Mudah melakukan adaptasi dengan orang yang memiliki kepribadian yang berbeda.
Mudah memahami dan berinteraksi dengan orang yang berbeda kepribadian.
Dapat meningkatkan kepekaan sosial.
Itulah informasi mengenai psikologi kepribadian yang merupakan salah satu bagian dari keilmuan psikologi.


sumber :
https://dosenpsikologi.com/psikologi-kepribadian



0 komentar:

Posting Komentar