DEFINISI
DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KLINIS
Psikologi klinis dapat
diartikan secara sempit atau luas.
Secara sempit : mempelajari orang-orang abnormal atau
subnormal.
Tugas Utama Psikologi
Klinis adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan
klinis yang biasanya dilakukan di rumah sakit.
Secara luas, :
psikologi klinis adalah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari
kesulitan-kesulitan dan rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak
memandang ia abnormal atau subnornmal.
Pengertian
Psikologi Klinis
merupakan bentuk psikologi terapan untuk menentukan kapasitas dan karakteristik
tingkah laku individu dengan menggunakan metode-metode pengukuran assessment,
analisa dan observasi serta uji fisik dan riwayat sosial agar dapat diperoleh
saran dan rekomendasi untuk membantu penyesuaian diri individu secara tepat.
(American Psychological Association: 1935).
Bidang-bidang kajian
yang terkait dengan Psikologi Klinis
1) Psikopatologi, adalah bidang yang
mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan. Istilah ini digunakan
dalam lingkungan psikiatri. Psikopatologi sebenarnya tidak termasuk psikologi
klinis, walaupun demikian seorang psikolog klinis harus menguasai psikopatologi
untuk dapat berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.
2) Psikologi Medis, merupakan suatu
penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran.
Tujuannya adalah untuk melengkapi pengetahuan dokter tentang gambaran biologis
manusia dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir,
pengamatan, afek, sert kehidupan perasaan pada manusia normal.pengetahuan
menyeluruh tentang fungsi normal pada individu ini akan menjadi dasar dalam
mengenai kejiwaan yang terganggu.
3) Psikologi Abnormal, istilah ini baru
populer pada tahun 50-an. Nama ini diciptakan oleh psikolog-psikolog yang ingin
mengklasifikasikan keadaan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada
individu.
4) Psikologi Konflik dan Pato-Psikologi,
kedua nama ini di usulkan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang membutuhkan
pertolongan psikolog tidak selalu “sakit”. Pertolongan pskolog dapat diberikan
kepada mereka yang mengalami kesulitan, misalnya konflik, ketegangan, dan
sebagainya yang dapat mengganggu keseimbangan. Kesulitan ini belum terlalu akut
sehingga individu belum perlu dikatakan “sakit”. Kadang-kadang manifestasi dari
konflik merupakan tanda dari suatu keadaan yang lebih tinggi dari normal.
5) Mental Health dan ‘Mental Hygiene’.
Istilah ini mental hygiene lebih dekat dengan bidang kedokteran. Istilah ini
banyak membahas dari segi penyembuhan. Mental health lebih banyak membahas dari
segi preventif. Mental hygiene bertugas mempertahankan dan memelihara kesehatan
mental dan mencegah terjadinya gangguan mental. Dalam praktiknya, mental
hygiene mancakup juga penyembuhan sedini mungkin atas gangguan mental, membahas
tentang bagaimana mempertahankan dan memelihara kesehatan mental, dan mencegah
terjadinya gangguan mental.
Ruang Lingkup Psikologi
Klinis
Ruang lingkup psikologi
klinis mencakup assesment, intervensi, dan penelitian.
1) Assesment, merupakan proses pengumpulan
informasi mengenai klien atau subyek untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
baik mengenai seseorang (Wiramihardja S.A., 2004: 38). Sedangkan menurut Bern
dan Nietzel (Markam, 2003) assesmen dalam psikologi klinis, ialah pengumpulan
informasi untuk digunakan sebagai dasar bagi keputusan yang akan disampaikan
oleh penilaian.
2) Intervensi, secara umum adalah upaya
untuk mengubah perilaku, pikiran, perasaan seseorang. Kendall dan Norton Ford
berpendapat bahwa intervensi klinis meliputi penggunaan prinsip-prinsip
psikologi untuk menolong orang menangani masalah-masalah dan mengembangkan
kehidupannya yang memuaskan.
3) Penelitian, dalam psikologi klinis
penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu teori dalam praktiknya,
dan untuk lebih memahami keunikan perilaku, perasaan, dan pikiran individu
klien, bukan untuk mengadakan generalisasi.tujuan dan penekanannya adalah untuk
keperluan populasi khusus, misalnya
a) mengetahui efektivitas suatu perlakuan
pada kelompok tertentu,
b) menentukan tes yang dapat meramalkan
kerentanan seseorsng terhadap serangan stroke, dan lain-lain. Metode-metode
yang digunakan ialah: metode observasi, penelitian epidemiologi, meode
korelasi, eksperimen, penelitian longitudinal, dan desain satu kasus.
Konsep abnormalisasi
1. Abnormalitas menurut
Konsepsi Statistik
Secara statistik
suatu gejala dinyatakan
sebagai abnormal bila menyimpang dari mayoritas. Dengan
demikian seorang yang jenius
sama-sama abnormalnya dengan
seorang idiot, seorang
yang jujur menjadi abnormal
diantara komunitas orang yang tidak jujur.
2. Abnormal menurut
Konsepsi Patologis
Dinyatakan tidak normal
bila terdapat simptom-simptom klinis
tertentu, misalnya ilusi, halusinasi, obsesi,
fobia,dst. Sebaliknya individu
yang tingkah lakunya tidak
menunjukkan adanya simptom-simptom tersebut
adalah individu yang normal.
3. Abnormal menurut
Konsepsi Penyesuaian Pribadi
Seseorang dinyatakan
penyesuaiannya baik bila yang
bersangkutan mampu menangani
setiap masalah yang dihadapinya dengan
berhasil, itu menunjukkan bahwa
dirinya memiliki jiwa yang normal. Tetapi bila dalam menghadapi maslah
dirinya menunjukkan kecemasan, kesedihan,
ketakutan, dst. yang
pada akhirnya masalah tidak
terpecahkan, maka dikatakan
bahwa penyesuaian pribadinya tidak
baik, sehingga dinyatakan
jiwanya tidak normal.
4. Abnormalitas menurut
Konsepsi Sosio-kultural
Seperangkat norma
yang berfungsi sebagai pengatur
tingkah laku .Individu
sebagai anggota masyarakat
dituntut untuk menyesuaikan
diri dengan norma-norma sosial
dan susila di mana dia berada. Bila tingkah lakunya menyimpang
dari norma-norma tersebut,
maka dirinya dinyatakan sebagai
individu yang tidak normal.
5. Abnormalitas menurut
Konsepsi Kematangan Pribadi
Menurut konsepsi
kematangan pribadi, seseorang dinyatakan normal jiwanya bila dirinya telah
menunjukkan kematangan pribadinya, yaitu bila dirinya mampu berperilaku sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
sumber :
http://edwinmunip.blogspot.co.id/2013/10/definisi-dan-ruang-lingkup-psikologi.html
0 komentar:
Posting Komentar